Jember, 22/05/2024 Pesantren Perjuangan Bustanul Ulum Al Yaqin Wa Surur (PP. BU AWS) menggelar kegiatan Tawajjuh. Agenda rutinan ini beda dari biasanya. Karena pembicara didatangkan langsung dari Timur Tengah, yakni Syekh Ahmad Amin Bin Sa’duddin Muhammad Salim Al-Murad. Ratusan jamaah memadati halaman pesantren.
Bahasa sebagai alat komunikasi yang berbeda antara pembicara dan peserta mengharuskan ada seorang penerjemah. Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Abdullah Yaqin (STAI RAYA) Mlokorejo Jember menyediakan akses terhadap kesulitan itu. Dikarenakan perguruan tinggi ini memiliki program studi pendidikan bahasa Arab. Di mana salah satu profil lulusannya kelak diharapkan menjadi translator yang handal.
Sehingga dalam proses mendekati satu tahun berdiri ini, sudah ada salah satu dari mahasiswa yang berani tampil, Muhammad namanya. Menjadi penerjemah penutur asli bahasa Arab dalam majelis tawajjuh tersebut. Syekh Ahmad Amin sesekali menggoda Muhammad dengan meminta tidak hanya menerjemahkan, tetapi juga memperagakan gerakan badan beliau dalam menuturkan.
Tawa jamaah menjadi pecah, majelis itu akhirnya menjadi ladang ilmu yang membahagiakan dan menyenangkan banyak pihak. Pasalnya, selain bahasa pembicara yang asing. Penerjemah juga berhasil membangun suasana dengan gaya dan bahasa masyarakat setempat.
