Search

Eli Rahmawati: Mahasiswa Hebat Mengabdi Hingga Tamat

         Tahukah Anda mahasiswa yang meluangkan waktunya untuk mengabdi di pesantren? Pengabdian mahasiswa di pesantren adalah hal yang luar biasa di tengah rutinitas padat perkuliahan. atau Anda merasa bingung, ketika ada mahasiswa yang ada di tengah rutinitas padatnya perkuliahan lebih memilih mengabdi pada pesantren? Jika iya, Anda bisa membaca artikel singkat ini hingga tuntas.

          Tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk hanya fokus pada pencapaian akademis saja, tetapi mereka juga melakukan peran yang baik dalam bentuk pengbdian di pesantren. Mahasiswa hebat yang mengabdi hingga tamat pada pesantren adalah bentuk pencapaian yang mulia dan mereka melakukan pengabdian yang berbeda daripada sebagian mahasiswa lainnya. Pengabdian bukan hanya sekedar kewajiban, tapi sebuah pilihan penuh makna dengan jangka panjang.

            Ayat Al-quran sudah menjelaskan tentang pentingnya menuntut ilmu yaitu terdapat pada surah Az-Zumar ayat 9 “Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Hanya orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” Jadi seorang pelajar bahkan mahasiswa sekalipun lebih mulia di bandingkan orang yang tidak mau belajar, apalagi seorang yang menyebarkan ilmunya pada lingkungan sekitarnya dalam bentuk pengabdian.

            Ayat al-Quran juga sudah menjelaskan tentang pengabdian pada sesama makhluk ciptaan-Nya yang telah tercantum pada surah at-Taubah ayat 71. “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh untuk mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus memberi manfaat kepada sesama makhluk dan saling membantu dalam berbuat kebaikan.

Mahasiswa STAI RAYA di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Mlokorejo Puger Jember mengabdikan dirinya pada lingkungan pesantren. Mereka bukan sekedar mahasiswa biasa, tetapi mereka mahasiswa yang bisa meluangkan waktunya untuk mengabdikan diri pada pesantren dan para gurunya. Contoh pengabdian mereka, selain mengabdikan dirinya pada para santri, adalah bentuk pengabdian sebagai abdi dhalem. Maksud daripada abdi dhalem yaitu sebutan bagi setiap orang yang memberikan jasanya untuk membantu meringankan pekerjaan para guru.

Baca Juga : Bustanul Ulum Mlokorejo, Selayang Pandang Abad 18 Hingga Saat Ini

      Contoh nyata dari mahasiswa STAI RAYA adalah Eli Rahmawati, yang menjalani peran sebagai mahasiswa sekaligus abdi dhalem. Di tengah kesibukan kuliahnya, Eli berhasil menyelesaikan tugas akademik sambil mengabdikan diri sebagai ustadzah di lembaga madin unggulan. Selain itu, ia juga melaksanakan tugas sebagai abdi dhalem dengan merawat putra-putri gurunya. Masih banyak lagi mahasiswa yang merangkap tugas kuliah dan menjadi abdi dhalem. Melakukan kegiatan memasak, mencuci, menyetrika pakaian, merawat putra/putri guru, serta masih banyak lagi bentuk pengabdian lainnya.

Mahasiswa mengabdi

Mahasiswa yang mengabdi di pesantren hingga tamat menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya diukur dari gelar yang diraih, tetapi juga dari besarnya kontribusi yang diberikan kepada pesantren maupun masyarakat. Mahasiswa yang memilih untuk tetap berkomitmen mengabdi hingga akhir sering kali mengalami perubahan signifikan dalam cara mereka melihat dunia. Pengabdian ini bukan sekadar kegiatan sesaat, melainkan bagian dari perjalanan panjang yang memberi dampak positif baik bagi mahasiswa maupun pesantren. Pengabdian ini mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana, sabar, dan bertanggung jawab. Dengan mengabdi di pesantren, mahasiswa tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga memperoleh pelajaran berharga dalam kehidupan, membentuk karakter, dan menumbuhkan rasa empati yang mendalam terhadap sesama.

Saatnya bagi kita semua untuk bertindak belajar dengan penuh semangat, mengabdi dengan hati yang tulus, dan menjadikan keduanya sebagai amal yang akan terus mengalir pahalanya. Apa langkah pertama yang akan Anda ambil hari ini? Keputusan ada di tangan Anda. Mari kita mulai perjalanan ini, karena setiap langkah kecil membawa perubahan besar.

Penulis: Azimatun Ni’mah

Website |  + posts

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top